Minggu, 11 Oktober 2009

Keberhasilan dan Kegagalan Pendidikan Kristen
Berbicara tentang keberhasilan atau kegagalan pendidikan Kristen seringkali dikaitkan dengan keberhasilan akademis peserta didik. Artinya jika peserta didik berhasil lulus 100% atau sekolah-sekolah Kristen tetap eksis dan diminati banyak orang maka sekolah Kristen dianggap berhasil. Atau memiliki banyak alumni yang berhasil menjadi orang yang “berhasil” sekolah itu dikatakan berhasil. Konsep berpikir ini sesungguhnya salah, tetapi sudah umum diterima oleh masyrakat Kristen, dan pengelola pendidikan Kristen. Mereka cukup merasa berbangga hati jika peserta didik sukses secara akademik, mereka merasa berhasil mendidik karena output yang mereka hasilkan “berkualitas.”
Pengukuran keberhasilan pendidikan Kristen tidak pernah dikaitkan dengan visi pendirian pendidikan Kristen. Padahal Visi merupakan tujuan didirikannya pendidikan Kristen itu. Keberhasilan mestinya diukur dari apakah tujuan pendirian pendidikan Kristen tercapai atau tidak. Kalau tercapai, seberapa besar? Jika tujuannya untuk menciptakan peserta didik memiliki prestasi akademis unggul, ya mestinya keberhasilan dalam bidang akademik itu yang menjadi ukuran keberhasilan pendidikan. Tetapi jika sebuah lembaga Kristen tujuannya hanya sesempit ini, maka tidak ada bedanya dengan pendidikan non Kristen, karena tidak ada korelasi yang tegas antara lebel Kristen dengan tujuan pendirian lembaga pendidikan. Tetapi, jika pendiriannya membawa visi-misi Kristen, maka, visi-misi Kristen itu yang menjadi alat ukur keberhasilan pendidikan, bukan kepada prestasi akademis. Jadi evaluasi institusi mestinya dikaitkan dengan visi-misi yang menjadi tujuan pendirian lembaga pendidikan Kristen.
Visi diterjemahkan dari  tujuan pendidikan. Misi diterjemahkan dari visi pendidikan ke dalam proses pendidikan atau diimplementasikan dalam filosofi pendidikan, Kurikulum pendidikan, strategi pendidikan, media pendidikan, dan evaluasi, dan managemen pendidikan untuk menjamin bahwa output memiliki kompetensi sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari pendirian lembaga  pendidikan Kristen. Hal ini dapat dirangkum dengan pernyataan dibawah ini:
Visi=      Tujuan Pendidikan
Misi=     Sarana untuk mencapai Visi.
                Misi diimplementasikan dalam Proses belajar mengajar (Filosofi pendidikan, Kurikulum, strategi, media, dan evaluasi pembelajaran, manajemen pendidikan).

Berdasarkan dari hal tersebut di atas, maka seharusnya ada kaitan erat antara visi sekolah dengan kurikulum sekolah. Tetapi faktanya, tidak banyak sekolah yang mengintegrasikan visi ke dalam proses belajar mengajar. Sehingga seakan-akan visi hanya penghias tembok sekolah saja. Atau untuk “patut-patut” saja. Visi ini yang menjadi alat ukur bahwa pendidikan Kristen berhasil atau tidak. Misalnya jika Vision Statement Pendidikan Kristen adalah Melaksanakan amanat agung melalui dunia pendidikan, maka amanat agung itu harus diimplementasikan dalam proses pendidikan, dan yang menjadi alat ukur keberhasilan itu adalah berapa orang yang mengenal Kristus dan dimenangkan melalui pendidikan.

Hal ini menunjukkan bahwa banyak pendidikan yang menamakan diri sebagai pendidikkan Kristen tetapi sesungguhnya tidak membawa misi Kristen. Banyak pendidikan Kristen yang justru membawa misi kapitalisme, membawa misi Industri, yaitu indutri pendidikan, misi profitisasi pendidikan (mencari keuntungan ekonomi sebesar-besarnya lewat bisnis pendidikan atau komersialisasi pendidikan), yang sesungguhnya semua itu bertentangan dengan visi-misi Kekristenan. Lebih baik secara jujur pendidikan yang seperti ini memisahkan diri dari gereja, dan meninggalkan lebel pendidikan Kristen. Keberpihakan kepada ketertindasan yang menjadi visi misi kekristenan tidak tampak dalam kiprah lembaga-lembaga ini. Mereka berupaya terus eksis dalam persaingan global tetapi bukan demi visi-misi pendidikan Kristen, tetapi demi urusan perut dan dapur. Anehnya gereja-gereja tidak bersikap Kritis terhadap hal ini, dan merestui industrialisasi pendidikan berpayung gereja, komersialisasi berpayung pelayanan.
Akhirnya apakah pendidikan Kristen berhasil atau gagal? Jelas banyak yang gagal dari berhasil.